Rabu, 20 Februari 2013

Ototoksik : Diuretik

Loop diuretik bekerja di bagian loop henle. Obat-obat yang termasuk didalam golonan ini adalah sulfonamide, turunan asam fenoksiasetat, ethacrynic acid dan heterocyclic compounds. Obat-obatan ini digunakan pada pengobatan gagal jantung kongestif, gagal ginjal, sirosis, dan hipertensi. Diuretik yang cukup banyak digunakan, salah satunya ethacrynic acid furosemide, bumetanide dapat menyebabkan ototoksisitas.
Sekarang telah diketahui dengan baik bahwa antibiotik aminoglikosid memiliki efek sinergis dengan obat tertentu sehingga meningkatkan efek ototoksitasnya. Sebagai contoh, penggunaan aminoglikosid dengan loop diuretik dapat mengakibatkan kejadian ototoksik yang tinggi. Telah diketahui juga bahwa pemberian diuretik sebelum pemberian antibiotik aminoglikosid ternyata berakibat ototoksik dibandingkan jika diberikan sebaliknya.
Efek ototoksisitas diuretik berhubungan dengan stria vaskularis yang dipengaruhi oleh perubahan radien ion antara perilimfe dan endolimfe. Perubahan ini menyebabkan edema pada epitel stria vaskularis sehingga terjadi perubahan potensial pada endolimfe. Diuretik lain seperti ethacrynic acid, ternyata meningkatkan permeabilitas stria vaskularis, memungkinkan terjadinya difusi aminoglikosid ke endolimfe. 
            Efek ototoksik karena ethacrynic acid terjadi secara bertahap dan efeknya bertahan lebih lama dibandingkan dengan furosemide atau bumetanide. Secara keseluruhan efek ototoksis akibat diuretik bersifat sementara. 

            Pasien biasanya mengeluhkan gejala gangguan dengar setelah terapi diberikan. Pasien kadang juga mengeluh tinitus dan gangguan keseimbangan. Penurunan pendengaran yang sifatnya permanen dilaporkan terjadi pada pasien dengan gagal ginjal, menerima terapi dalam dosis tinggi atau menerima antibiotik aminoglikosid pada saat bersamaan. 

            Pencegahan ototoksisitas akibat diuretik dapat dilakukan dengan penggunaan dosis yang terendah yang masih bisa mencapai efek terapi dan menghindari penggunaan intravena dengan tetesan cepat. Pasien dengan faktor resiko tinggi seperti gagal ginjal, penggunaan aminoglikosid pada saat bersamaan harus diperhatikan karena penggunaan obat aminoglikosid dan diuretik secara bersamaan tidak dianjurkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar