Sabtu, 13 Oktober 2012

Serumen atau Kotoran Telinga

Serumen adalah hasil dari produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang terdapat di bagian kartilago liang telinga luar, epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu. Serumen memiliki tugas cukup penting. Di antaranya untuk menangkap debu dan mikroorganisme, dan mencegahnya masuk ke struktur telinga yang lebih dalam. Selain itu juga akan menonaktifkan kuman/bakteri, menjaga kelembaban liang telinga ,hingga menangkap serangga yang terperangkap masuk ke lubang telinga. Beragam fungsi tersebut dimungkinkan karena kekhasan sifatnya yang lengket,kental serta berbau yang khas. 

Dalam keadaan normal serumen terdapat di sepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan di daerah ini dan dapat keluar dengan sendirinya dari liang telinga (self-cleansing)  akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrana timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.


Usaha untuk mengeluarkan (mengorek) dengan batang korek, jepit rambut atau benda lain akan dapat berbahaya karena justru mengakibatkan kotoran terdorong ke dalam (dapat menyumbat karena bagian dalam lebih sempit), serta adanya trauma terhadap kulit dan dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan gendang telinga dan akhirnya dapat menyebabkan impaksi, otalgia (nyeri pada telinga) atau bahkan kehilangan pendengaran.

Kadang-kadang pada liang telinga dapat terjadi impaksi, yang dapat menyebabkan nyeri, rasa penuh dalam telinga dan atau penurunan pendengaran. Impaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.

Cara-cara untuk mengeluarkan serumen yang menumpuk di liang telinga, antara lain:
1.    Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada aplikator (pelilit).
2.    Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret.
3.    Serumen yang sangat keras (membatu), dilembekkan terlebih dahulu dengan karbogliserin 10%, 3 x 5 tetes sehari, selama 3 – 5 hari, setelah itu dikeluarkan dengan pengait atau kuret dan bila perlu dilakukan irigasi telinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh.
4.  Serumen yang terlalu dalam dan mendekati membran timpani dikeluarkan dengan cara mengirigasi liang telinga dengan menggunakan air hangat bersuhu 37 oC agar tidak menimbulkan vertigo karena terangsangnya vestibuler.

Di bawah ini saya berikan link Youtube mengenai cara pengeluaran kotoran telinga yang dilakukan oleh dokter spesialis THT.